BANGKALAN – Banyak dijumpai pedagang ikan berjualan di pinggir jalan raya. Merespons hal itu, wakil rakyat mengaku prihatin. Sementara pihak dinas menyebut pedagang ingin dagangannya cepat laku.
Pedagang ikan di jalur pantai utara (pantura) banyak berjualan di pinggir jalan raya. Pemandangan ini terlihat setiap hari. Tidak heran jika kondisi lalu lintas tersendat.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mengaku prihatin. Pedagang yang berjualan di pinggir jalan perlu menjadi perhatian pemerintah. Selain membahayakan, mereka juga menempati tempat yang tidak layak. Umumnya di depan pasar becek dan banyak genangan air sisa hujan. ”Di Pasar Klampis pedagang jualan di tumpukan sampah,” ujarnya Sabtu (10/3).
Penataan tempat penjualan pedagang perlu diatur. Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, dinas terkait harus melihat kondisi pedagang di 29 pasar tradisional. Dengan demikian, bisa mengetahui nasib pedagang. ”Pengelolaannya kurang serius. Ini juga jadi alasan pasar tradisional minim pengunjung,” ucapnya.
Dia menambahkan, pasar tradisional menjadi pusat transaksi jual beli masyarakat. Karena itu, perlu kenyamanan bagi pedagang maupun pembeli. ”Pasti berpengaruh pada pendapatan asli daerah (PAD). Banyak yang menggantungkan perekonomian di pasar,” tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan Budi Utomo berjanji akan meninjau kondisi tersebut dan akan melakukan evaluasi internal. Sehingga bisa segera menemukan jalan keluar. Menurut dia, tidak semua pedagang tidak diberikan tempat. Sejumlah pedagang memang sengaja berjualan di pinggir jalan untuk bisa cepat laku.
”Kami akan cek. Memang untuk sejumlah pasar masih perlu perbaikan. Kadang ada yang tidak mau diberi tempat,” ucapnya.