21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

Gelar Rakor Minimalisasi Dampak Bencana Alam

Bukti Pemkab Tidak Diam

BANGKALAN – Belakangan ini, bencana alam tidak terelakkan. Termasuk di Kabupaten Bangkalan. Itu sebabnya, Plt Bupati Mohni langsung bergerak cepat mencari solusi dan penanganan yang efektif.

SATUKAN PERSEPSI: Kepala OPD dan Kabag Setkab di lingkungkan Pemkab Bangkalan mengikuti rakor bersama di Aula Diponegoro, Senin (9/1).

Meski selama ini rutin memberikan bantuan paket sembako kepada korban dampak banjir, pemkab masih punya perhatian lebih. Karena itu, kemarin (9/1) kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab menggelar rapat koordinasi (rakor) di Aula Diponegoro. Rakor yang dipimpin Plt Bupati Mohni itu membahas upaya meminimalkan dampak yang disebabkan bencana alam.

Mohni menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi pada awal 2023 mengakibatkan beberapa wilayah di Kota Salak terendam banjir. Di antaranya, Kecamatan Arosbaya dan Blega. Selain itu, jembatan di Desa Aeng Tabar, Kecamatan Tanjungbumiterputus. ”Saya minta keaktifan semua OPD untuk menekan dampak bencana,” katanya kemarin (9/1).

Baca Juga :  19 CJH di Bangkalan Pilih Mundur

Menurut Mohni, banjir yang terjadi di dua kecamatan itu disebabkan endapan yang terlalu tinggi. Dengan begitu, langkah yang dibutuhkan adalah normalisasi. Tujuannya, supaya  aliran air lancar dan risiko terjadinya banjir berkurang. Hanya, langkah itmenjadi kewenangan Pemprov Jatim. ”Karena sungai itu domain pemprov,” ujarnya.

Mantan kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bangkalan itu menyadari jika harus menunggu realisasi pemprov, butuh waktu lama. Karena itu, pemkab memutuskan untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sungai yang sering mengakibatkan banjir di Kecamatan Arosbaya.

”Kami bersama Kapolres dan Dandim 0829/Bangkalan sepakat mendatangkan atau menyewa peralatan guna pengerukan di sungai yang ada di Kecamatan Arosbaya,” katanya.

Baca Juga :  Proyeksi Pendapatan Susut Ratusan Miliar

Mohni menyatakan, untuk Jembatan Aeng Tabar, Kecamatan Tanjungbumi, yang ambles, itu merupakan jembatan penghubung antara Desa Aeng Tabar dan Planggiran. Jembatan tersebut biasa dilalui masyarakat di kedua desa dan siswa yang hendak berangkat sekolah. ”Maka, kami perintahkan untuk segera ditangani,” tegasnya.

Kepala Diskominfo Bangkalan Agus Sugianto Zein menambahkan, rakor antar kepala OPD yang dipimpin oleh Plt Bupati Mohni itu merupakan bukti pemkab tidak tinggal diam atas bencana yang dialami masyarakat. ”Pemerintah akan terus berupaya melakukan langkah-langkah terbaik untuk masyarakat,” tandasnya. (jup/daf)

BANGKALAN – Belakangan ini, bencana alam tidak terelakkan. Termasuk di Kabupaten Bangkalan. Itu sebabnya, Plt Bupati Mohni langsung bergerak cepat mencari solusi dan penanganan yang efektif.

SATUKAN PERSEPSI: Kepala OPD dan Kabag Setkab di lingkungkan Pemkab Bangkalan mengikuti rakor bersama di Aula Diponegoro, Senin (9/1).

Meski selama ini rutin memberikan bantuan paket sembako kepada korban dampak banjir, pemkab masih punya perhatian lebih. Karena itu, kemarin (9/1) kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemkab menggelar rapat koordinasi (rakor) di Aula Diponegoro. Rakor yang dipimpin Plt Bupati Mohni itu membahas upaya meminimalkan dampak yang disebabkan bencana alam.

Mohni menyatakan, cuaca ekstrem yang terjadi pada awal 2023 mengakibatkan beberapa wilayah di Kota Salak terendam banjir. Di antaranya, Kecamatan Arosbaya dan Blega. Selain itu, jembatan di Desa Aeng Tabar, Kecamatan Tanjungbumiterputus. ”Saya minta keaktifan semua OPD untuk menekan dampak bencana,” katanya kemarin (9/1).


Baca Juga :  Akibat Pasien RSUD Syamrabu Bangkalan Menurun 50 Persen

Menurut Mohni, banjir yang terjadi di dua kecamatan itu disebabkan endapan yang terlalu tinggi. Dengan begitu, langkah yang dibutuhkan adalah normalisasi. Tujuannya, supaya  aliran air lancar dan risiko terjadinya banjir berkurang. Hanya, langkah itmenjadi kewenangan Pemprov Jatim. ”Karena sungai itu domain pemprov,” ujarnya.

Mantan kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bangkalan itu menyadari jika harus menunggu realisasi pemprov, butuh waktu lama. Karena itu, pemkab memutuskan untuk melakukan pengerukan sedimentasi di sungai yang sering mengakibatkan banjir di Kecamatan Arosbaya.

”Kami bersama Kapolres dan Dandim 0829/Bangkalan sepakat mendatangkan atau menyewa peralatan guna pengerukan di sungai yang ada di Kecamatan Arosbaya,” katanya.

Baca Juga :  Telat dan Jalan-Jalan, Pj Bupati Sentil Disiplin Pejabat

Mohni menyatakan, untuk Jembatan Aeng Tabar, Kecamatan Tanjungbumi, yang ambles, itu merupakan jembatan penghubung antara Desa Aeng Tabar dan Planggiran. Jembatan tersebut biasa dilalui masyarakat di kedua desa dan siswa yang hendak berangkat sekolah. ”Maka, kami perintahkan untuk segera ditangani,” tegasnya.

- Advertisement -

Kepala Diskominfo Bangkalan Agus Sugianto Zein menambahkan, rakor antar kepala OPD yang dipimpin oleh Plt Bupati Mohni itu merupakan bukti pemkab tidak tinggal diam atas bencana yang dialami masyarakat. ”Pemerintah akan terus berupaya melakukan langkah-langkah terbaik untuk masyarakat,” tandasnya. (jup/daf)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/