BANGKALAN – Polemik yang terjadi di Puskesmas Modung, Bangkalan, ternyata bukan hanya dugaan pemotongan uang jasa pelayanan (jaspel). Ada dugaan, uang transportasi petugas yang melaksanakan kegiatan yang bersumber dari bantuan operasional kesehatan (BOK) disunat.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Farhat Surya Ningrat mengakui adanya informasi dugaan pemotongan uang transportasi petugas tersebut. Karena itu, pihaknya akan melakukan pembinaan. ”Dinas kesehatan akan melakukan evaluasi pembinaan,” ujarnya.
Tahun ini, total BOK yang diterima oleh 22 puskesmas di bawah naungan lembaganya yaitu Rp 14,1 miliar. Pemanfaatannya diserahkan kepada masing-masing puskesmas. Salah satu peruntukannya, untuk kegiatan gerakan masyarakat sehat (germas) dan penyuluhan kesehatan ibu dan anak (KIA).
”Tidak boleh ada pemotongan apa pun. Karena sekarang semua puskesmas sudah berbentuk BLUD (badan layanan umum daerah),” imbuhnya.
Pria yang juga ketua IDI Bangkalan itu menambahkan, penggunaan BOK puskesmas memang menjadi salah satu atensi lembaganya. Pihaknya meminta agar setiap kegiatan yang dilaksanakan terdokumentasi dengan baik. Tujuannya, untuk memastikan kegiatan dan laporan yang dibuat sesuai dengan aturan.
”Tidak boleh ada kegiatan fiktif. Maka, semua kegiatan harus terdokumentasi lengkap dengan tempat dan waktu kegiatan yang dilaksanakan,” tegasnya.
Kepala Puskesmas (Kapus) Modung Agus Ansori membantah informasi pemotongan honor petugas yang melaksanakan kegiatan yang bersumber dari BOK. Menurutnya, semua honor petugas diberikan utuh. ”Semuanya (diserahkan) langsung tunai,” ucapnya kemarin (8/2).
Pria berkacamata itu mengungkapkan, besaran honor nakes Rp 75 ribu. Honor itu baru dinikmati setelah dana alokasi khusus (DAK) nonfisik tersebut dicairkan melalui kas umum daerah (kasda). ”Cairnya per tiga bulan sekali,” tutur pria berkacamata itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, pagu dana BOK Puskesmas Modung tahun ini Rp 600 juta. Sedangkan tahun lalu pagunya Rp 792 juta. Dengan demikian, pagu BOK Puskesmas Modung tahun ini menyusut Rp 192 juta.
Selama Januari, ada 14 kegiatan di puskesmas tersebut yang didanai oleh BOK. Kegiatan itu dilaksanakan di sembilan desa yang masuk wilayah kerja Puskesmas Modung. Di antaranya, pembinaan praktik mandiri, posyandu, penyuluhan dan pelayanan keluarga berencana.
Kemudian, kegiatan kelas calon pengantin (catin), kunjungan lapangan ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK), dan kunjungan lapangan bayi dengan masalah gizi. Lalu, pendampingan keluarga dengan masalah weight faltering penyakit kronis, pendampingan rujukan balita stunting, penemuan ISPA, dan lainnya. (jup/han)