28 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Saldo Rp 140 Juta Ditarik tanpa Pemberitahuan

BANGKALAN – Realisasi bantuan pangan nontunai (BPNT) menyisakan masalah. Pemicunya, saldo rekening senilai Rp 140 juta milik Fauzi, agen e-warung, ditarik pihak bank tanpa pemberitahuan.

Pria asal Dusun Timur Sumber, Desa Longkek, Kecamatan Galis, itu menuturkan, uang tersebut merupakan hasil penukaran sembako untuk penerima BPNT. Penukaran tersebut menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang dikeluarkan Kemensos.

Sebanyak 350 penerima bansos tersebut mengambil sembako di e-warung milik Fauzi. Uang yang terkumpul Rp 140 juta. Namun, uang yang tersimpan di saldo rekening BRI miliknya itu tiba-tiba raib.

Fauzi sempat mempertanyakan saldo rekening yang berkurang itu kepada pihak BRI. Namun, jawabannya tidak memuaskan. Yakni, diakui dilakukan penarikan tanpa pemberitahuan. Fauzi kecewa dan mengalami kerugian besar. Sebab, sembako sudah diberikan kepada penerima.

Baca Juga :  Ikan Budi Daya Kerap Dicuri dan Diracun

Kekecewaan itu dituangkan dalam surat yang ditujukan kepada Bupati Abdul Latif Amin Imron. Tujuannya, agar segera ada kejelasan mengenai dana ratusan juta tersebut. ”Saya harap nanti ada penjelasan yang bisa saya dapatkan,” katanya kemarin (7/7).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan Wibagiyo S. mengaku mendengar persoalan tersebut. Namun, pihaknya belum mendapat disposisi dari bupati. ”Kami tidak bisa membantu sebelum ada disposisi dan perintah. Kalau ada perintah, kami akan minta penjelasan BRI Cabang Bangkalan,” katanya.

Tim Koordinasi Dinsos Bangkalan Mahmudi Ibnu Khatib berjanji segera melakukan koordinasi dan evaluasi bersama BRI. Harapannya, ada kejelasan atas persoalan yang dialami Fauzi. ”Segera kami koordinasikan agar ada kejelasan,” ucapnya.

Baca Juga :  BRI Peduli Jadikan Desa Ini Sebagai Percontohan Pengelolaan Sampah Pilah

Pemimpin Cabang BRI Bangkalan Mohamad Amalo mengakui, pihaknya menarik saldo. Tindakan tersebut diambil lantaran terjadi kesalahan pendebitan. Uang BPNT sudah diberikan. Dengan demikian, saldo yang ditarik itu bukan milik Fauzi, tetapi milik negara.

Mohamad Amalo memastikan tidak ada kerugian yang dialami nasabah. Penarikan uang tersebut sesuai dengan prosedur. ”Uang yang ditarik merupakan uang negara.” jelasnya. (hel)

BANGKALAN – Realisasi bantuan pangan nontunai (BPNT) menyisakan masalah. Pemicunya, saldo rekening senilai Rp 140 juta milik Fauzi, agen e-warung, ditarik pihak bank tanpa pemberitahuan.

Pria asal Dusun Timur Sumber, Desa Longkek, Kecamatan Galis, itu menuturkan, uang tersebut merupakan hasil penukaran sembako untuk penerima BPNT. Penukaran tersebut menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS) yang dikeluarkan Kemensos.

Sebanyak 350 penerima bansos tersebut mengambil sembako di e-warung milik Fauzi. Uang yang terkumpul Rp 140 juta. Namun, uang yang tersimpan di saldo rekening BRI miliknya itu tiba-tiba raib.


Fauzi sempat mempertanyakan saldo rekening yang berkurang itu kepada pihak BRI. Namun, jawabannya tidak memuaskan. Yakni, diakui dilakukan penarikan tanpa pemberitahuan. Fauzi kecewa dan mengalami kerugian besar. Sebab, sembako sudah diberikan kepada penerima.

Baca Juga :  Senang Belajar di Dapur Redaksi JPRM

Kekecewaan itu dituangkan dalam surat yang ditujukan kepada Bupati Abdul Latif Amin Imron. Tujuannya, agar segera ada kejelasan mengenai dana ratusan juta tersebut. ”Saya harap nanti ada penjelasan yang bisa saya dapatkan,” katanya kemarin (7/7).

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan Wibagiyo S. mengaku mendengar persoalan tersebut. Namun, pihaknya belum mendapat disposisi dari bupati. ”Kami tidak bisa membantu sebelum ada disposisi dan perintah. Kalau ada perintah, kami akan minta penjelasan BRI Cabang Bangkalan,” katanya.

Tim Koordinasi Dinsos Bangkalan Mahmudi Ibnu Khatib berjanji segera melakukan koordinasi dan evaluasi bersama BRI. Harapannya, ada kejelasan atas persoalan yang dialami Fauzi. ”Segera kami koordinasikan agar ada kejelasan,” ucapnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  BRI Luncurkan Web Series “Modus Operandi”

Pemimpin Cabang BRI Bangkalan Mohamad Amalo mengakui, pihaknya menarik saldo. Tindakan tersebut diambil lantaran terjadi kesalahan pendebitan. Uang BPNT sudah diberikan. Dengan demikian, saldo yang ditarik itu bukan milik Fauzi, tetapi milik negara.

Mohamad Amalo memastikan tidak ada kerugian yang dialami nasabah. Penarikan uang tersebut sesuai dengan prosedur. ”Uang yang ditarik merupakan uang negara.” jelasnya. (hel)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/