25.1 C
Madura
Friday, March 24, 2023

Bupati Ra Latif dan Mensos Bantu Korban Banjir

BANGKALAN – Banjir di Kecamatan Blega juga menjadi atensi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Mantan wali kota Surabaya itu mendatangi Kecamatan Blega bersama Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron untuk memberikan ribuan paket sembako kepada warga yang menjadi langganan banjir, Senin (6/12).

Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, Kecamatan Blega menjadi langganan banjir saat musim hujan. Banjir yang terakhir kali terjadi pada Jumat (3/12). Saat itu, ketinggian mencapai dada orang dewasa.

Kedatangan Kemensos bersama dirinya untuk memberikan 1.182 paket sembako kepada kepala keluarga (KK) terdampak bencana musiman tersebut. Dengan langkah itu, diharapkan dapat mengurangi beban para koban banjir. ”Setiap tahun di sini selalu mengalami banjir karena agak ada cekungan di dataran sini,” kata bupati yang biasa disapa Ra Latif itu.

Baca Juga :  Capaian PAD Bapenda Minus Rp 1,6 Miliar

Dengan kondisi seperti itu, Pemkab Bangkalan selama ini tidak diam begitu saja. Salah satu cara yang dilakukan yaitu normalisasi sedimentasi sungai. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil maksimal. ”Terus akan kami upayakan kembali untuk melakukan normalisasi di sisi utara,” imbuhnya.

Untuk meminimalkan risiko banjir tahunan itu, Pemkab Bangkalan akan membangun embung agar mengurangi volume air di sungai saat hujan lebat. Selain itu, pihaknya berharap masyarakat tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. ”Dengan demikian, upaya-upaya pembangunan yang dilakukan lancar,” harapnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Zein menambahkan, banjir yang selama ini terjadi di Blega menjadi atensi Ra Latif untuk diselesaikan secara permanen. Namun, upaya itu membutuhkan dukungan dan persamaan persepsi masyarakat sekitar. ”Perlu dukungan perilaku masyarakat agar sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah,” tegasnya.

Baca Juga :  Kabar Baik, 79 dari 304 Pasien Covid-19 Madura Sembuh

Pemkab Bangkalan saat ini terus berupaya mengakhiri banjir tahunan itu agar tidak menghambat transportasi dan perekonomian masyarakat. ”Selain normalisasi, yang sambil lalu dilakukan bupati rencananya membuat embung-embung sebagai resapan,” tandasnya. (jup/onk)

BANGKALAN – Banjir di Kecamatan Blega juga menjadi atensi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Mantan wali kota Surabaya itu mendatangi Kecamatan Blega bersama Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron untuk memberikan ribuan paket sembako kepada warga yang menjadi langganan banjir, Senin (6/12).

Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, Kecamatan Blega menjadi langganan banjir saat musim hujan. Banjir yang terakhir kali terjadi pada Jumat (3/12). Saat itu, ketinggian mencapai dada orang dewasa.

Kedatangan Kemensos bersama dirinya untuk memberikan 1.182 paket sembako kepada kepala keluarga (KK) terdampak bencana musiman tersebut. Dengan langkah itu, diharapkan dapat mengurangi beban para koban banjir. ”Setiap tahun di sini selalu mengalami banjir karena agak ada cekungan di dataran sini,” kata bupati yang biasa disapa Ra Latif itu.

Baca Juga :  Rest Area Tahap Dua Tak Kunjung Dikerjakan


Dengan kondisi seperti itu, Pemkab Bangkalan selama ini tidak diam begitu saja. Salah satu cara yang dilakukan yaitu normalisasi sedimentasi sungai. Namun, upaya itu belum membuahkan hasil maksimal. ”Terus akan kami upayakan kembali untuk melakukan normalisasi di sisi utara,” imbuhnya.

Untuk meminimalkan risiko banjir tahunan itu, Pemkab Bangkalan akan membangun embung agar mengurangi volume air di sungai saat hujan lebat. Selain itu, pihaknya berharap masyarakat tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai. ”Dengan demikian, upaya-upaya pembangunan yang dilakukan lancar,” harapnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Zein menambahkan, banjir yang selama ini terjadi di Blega menjadi atensi Ra Latif untuk diselesaikan secara permanen. Namun, upaya itu membutuhkan dukungan dan persamaan persepsi masyarakat sekitar. ”Perlu dukungan perilaku masyarakat agar sungai tidak dijadikan tempat pembuangan sampah,” tegasnya.

Baca Juga :  14.000 Pemegang Suket Belum Kantongi e-KTP, Ini Kata Dispendukcapil

Pemkab Bangkalan saat ini terus berupaya mengakhiri banjir tahunan itu agar tidak menghambat transportasi dan perekonomian masyarakat. ”Selain normalisasi, yang sambil lalu dilakukan bupati rencananya membuat embung-embung sebagai resapan,” tandasnya. (jup/onk)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Kafe Mami Muda Ludes Dilalap Api

/