BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan mencanangkan program Sedekah Hijau Daun untuk menyediakan pakan ternak berkualitas. Program tersebut dinilai mampu mengatasi kelangkaan pakan ternak selama dua tahun terakhir.
Kepala Disnak Bangkalan Hafid menyampaikan, program tersebut juga memiliki kelemahan. Yakni, tidak bisa dibudi daya di lahan kering. Akibatnya, ada beberapa kecamatan yang tidak bisa mengakses program Sedekah Hijau Daun. ”Program itu hanya kami realisasikan di 15 kecamatan,” terangnya kemarin (5/7).
Menurut Hafid, ada tiga kecamatan yang tidak bisa melaksanakan program tersebut karena termasuk lahan kering. Sayangnya, tiga kecamatan itu dirahasiakan.
Hafid meyakini, program Hijau Daun dapat menjadi solusi ketersediaan pakan ternak yang lebih berkualitas. Pihaknya sudah menyalurkan 50 bibit rumput kepada kelompok peternakan yang mengajukan. ”Program ini sudah kami launching sejak 2020,” imbuhnya.
Program tersebut bertujuan mengatasi kelangkaan pakan ternak saat musim kemarau. Apalagi, saat musim kemarau pakan ternak terbilang cukup langka. ”Saat penyaluran bibit kita juga berikan edukasi penyediaan pakan silase,” urainya.
Hafid menerangkan, selain mengatasi ketersediaan pakan ternak, program Hijau Daun bernilai ekonomi. Itu akan terealisasi bila peternak bisa mengembangkan rumput di lahan yang lebih luas. ”Jika dikembangkan dengan baik, rumputnya juga bisa dijual,” lanjutnya.
Ada empat jenis rumput yang berhasil disalurkan kepada peternak. Di antaranya, rumput lampung, gajah, odot, dan bibit rumput lego. Namun, dia enggan memberi tahu anggaran yang dihabiskan untuk program tersebut.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan Fathur Rosi mengutarakan, program tersebut memang sudah berlangsung dua tahun. Dia menilai, program Hijau Daun banyak memberikan manfaat kepada peternak. ”Kami berharap segera ada solusi untuk wilayah yang termasuk lahan kering,” harapnya. (za/rus)