BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Ketenangan warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan, menyambut buka puasa terganggu kemarin (5/5). Insiden penembakan menyasar toko Al-Ummah milik seorang anggota dewan di Jalan Raya Keleyan. Seorang karyawan terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Abdul Aziz, pemilik toko Al-Ummah menyampaikan, kejadian yang menimpa karyawannya terjadi sekitar pukul 17.00. Pada saat kejadian dia ada di belakang rumah. Lalu, ada seorang pembeli memanggil menyuruh ke toko. Ternyata, Murni, 26, warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Bangkalan, sudah keluar darah dari pelipis kanannya.
”Ternyata saat dilihat, kaca toko sudah bolong,” katanya saat diwawancarai awak media. Melihat karyawannya itu terluka, politikus PPP itu membawanya ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Dia menegaskan, Murni mengeluarkan darah di pelipis kanannya bukan terkena peluru. Tapi, akibat pecahan kaca.
”Kejadiannya sebelum buka puasa, sekitar pukul 17.00. Sedangkan pembelinya (saat itu) lumayan banyak. Lebih kalau lima orang,” ujarnya. Jumlah karyawan di tokonya tiga orang.
Aziz menjelaskan, setelah dibawa ke rumah sakit, kondisi Murni membaik. Sudah langsung pulang dan jalan sendiri. Sebab, lukanya tidak terlalu parah.
Kaca yang bolong bekas tembakan sebesar kelereng itu di sebelah utara pintu. Pihaknya mengaku tidak mendengar suara tembakan. Sebab, saat itu dia hendak membersihkan musala di belakang rumah. Aziz meminta aparat mengusut tuntas insiden yang menimpa dirinya. ”Kalau dilihat dari kaca kena tembak, posisi lubang peluru lurus kepala,” ungkapnya.
Salah seorang warga mengungkapkan, terduga pelaku menggunakan kendaraan roda empat. Orang itu melaju dari utara ke selatan. ”Terduga pelaku menggunakan mobil. Lebih jelasnya mungkin bsia dilihat dari CCTV karena di toko ada CCTV-nya,” kata pria berbadan kurus itu.
Kapolsek Socah AKP Lukas Efendi menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Karena itu, belum bisa menyimpulkan identitas pelaku dan motif penembakan. ”Kami masih olah TKP,” katanya mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto.
Mantan Kapolsek Klampis itu menambahkan, pihaknya masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi. Di samping itu, petugas sedang mencari peluru yang sudah menembus kaca toko Al-Ummah. ”Kami mohon waktu. Saat ini masih proses penyelidikan,” ungkapnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Madura (JPRM) di tempat kejadian perkara (TKP), toko Al-Ummah berwarna putih merah sudah dipasang garis polisi. Di depan toko yang menghadap ke timur itu banyak kendaraan roda dua diparkir. Sebab, warga yang penasaran berdatangan untuk mengetahui kejadian yang menimpa tokoh masyarakat.