BANGKALAN – Dua hari terakhir, tiga pasien dalam pengawasan (PDP) di Madura meninggal. Dua dari tiga PDP yang meregang nyawa tersebut berdomisili di Bangkalan. Sisanya tercatat sebagai warga Pamekasan. Pemakaman ketiga PDP sesuai dengan protokol Covid-19. Sementara itu, Dinkes Jawa Timur kemarin (5/5) menyatakan satu warga Bangkalan positif berdasar hasil swab test.
Informasi yang dihimpun koran ini, dua PDP di Bangkalan meninggal pada Senin (4/5). Keduanya merupakan warga Kecamatan Kamal. Perinciannya, pria berinisial AM, 55 tahun, meninggal di RSUD Syamrabu. Kemudian, perempuan berinisial J, 70 tahun, meninggal di RS Anna Medika. Khusus PDP Pamekasan, seorang perempuan berinisial I, 46 tahun, asal Kecamatan Tlanakan, meninggal di RSUD Smart.
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Agus Zein menyatakan, kedua PDP yang meninggal reaktif Covid-19 berdasar hasil rapid test. PDP berinisial AM tutup usia di RSUD Syamrabu pada Senin siang. Sementara PDP berinisial J meninggal di RS Anna Medika pada Senin sore. ”Keduanya dimakamkan sesuai tata laksana Covid-19,” katanya kemarin (5/5).
Menurut Agus, AM sudah dilakukan swab test. Namun, hingga kini hasilnya belum keluar. Khusus warga berinisial J, pihaknya belum mendapat informasi lebih detail, apakah yang bersangkutan sudah di-swab test atau tidak. ”Yang jelas, sudah reaktif berdasar hasil rapid test,” ujarnya.
Agus mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan menaati anjuran pemerintah. Selain itu, menghindari kerumunan dan tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting. ”Kalau keluar rumah, pakai masker. Kalau tidak penting-penting banget nggak usah keluar,” tegasnya.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Internal RSUD dr H Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan Syaiful Hidayat mengatakan, PDP asal Kecamatan Tlanakan masuk rumah sakit pada Senin (4/5). Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, tim dokter menetapkan yang bersangkutan sebagai PDP. Apalagi, saat dilakukan rapid test, hasilnya reaktif.
”Tim dokter melakukan perawatan intensif. Namun, kemarin sekitar pukul 05.00 PDP tersebut meninggal. Tim medis mengubur jenazah sesuai dengan protokol Covid-19. Sebab, yang bersangkutan berstatus PDP,” imbuhnya.
Syaiful menerangkan, spesimen PDP sudah dikirim ke Laboratorium Litbangkes Jakarta untuk dilakukan swab test. Hasilnya belum keluar. ”Swab itu butuh waktu sekitar 12 hari, (spesimen) ini baru satu hari,” tuturnya.
Syaiful mengimbau masyarakat tidak resah. Meski dikubur sesuai dengan protokol Covid-19 dan hasil rapid test reaktif, yang bersangkutan belum tentu positif korona. Sebab, hasil swab test belum keluar. Berdasar hasil lacak tim medis, jelas dia, PDP tidak bepergian ke zona merah. ”Hanya ibu rumah tangga (IRT). Kalau nanti hasil swab test positif, bisa jadi tertular orang terdekat,” tuturnya.
Siti Maghfirah, warga Kecamatan Tlanakan, mengungkapkan, penguburan jenazah PDP sempat menyita perhatian warga. Sebab, sekitar empat petugas medis mengenakan hazmat. ”Warga berkerumun menyaksikan petugas saat menurunkan jenazah,” cerita perempuan berusia 35 tahun itu.
Sementara itu, warga Bangkalan yang terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah satu orang. Pasien ke-13 itu berdomisili di Kecamatan Socah. Informasinya, yang bersangkutan melakukan swab mandiri dan tidak melalui Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bangkalan. Karena itu, wajar jika Agus belum mengantongi identitas yang bersangkutan.
”Warga Socah yang terpapar virus korona belum diketahui identitasnya. Termasuk, kronologi dan riwayat kesehatannya hingga terpapar Covid-19. Sebab, yang bersangkutan berobat mandiri,” terang Agus saat dihubungi Jawa Pos Radar Madura (JPRM) pada Selasa malam (5/5).
Menurut Agus, warga Socah positif Covid-19 itu tiba-tiba muncul dalam peta sebaran Dinkes Jatim. Untuk memastikan hal tersebut, petugas Puskesmas Socah melakukan penelusuran. ”Sedang ditelusuri. Informasi sementara, yang bersangkutan memang tidak berada di Socah,” tegasnya.
Anggota DPRD Bangkalan Fadhur Rosi dari Kecamatan Socah membenarkan ada warga di daerah pemilihannya yang positif Covid-19. ”Benar. Tercatat sebagai warga di desa yang ada di Kecamatan Socah. Jika tidak keliru, yang bersangkutan pegawai PT Pelni (Persero). ”Kayaknya bekerja di kapal penumpang antarpulau,” tuturnya.
Informasi yang diterima JPRM, warga Kecamatan Socah yang positif Covid-19 berinisial H. Kini pria berusia 50 tahun itu sedang menjalani perawatan di RS PHC Surabaya. Awalnya, H bersama kru kapal tanker milik PT Pelni (Persero) melakukan pemeriksaan secara mandiri. Hasilnya, Dinkes Bangkalan menerima informasi dari Dinkes Jatim bahwa H positif Covid-19 berdasar hasil swab test.