24.7 C
Madura
Sunday, June 4, 2023

Umar Zaka-Anisaturrohmah Geluti Usaha Pembuatan Sabun Mandi

Apa yang dilakukan Umar Zaka dan Anisaturrohmah bisa menjadi inspirasi. Mereka berhasil membangun usaha pembuatan sabun mandi dan produk kosmetik lainnya. Seperti body lotion, body scrub, lulur, serum, toner, hair tonic, dan deodorant. Hasil dari bisnis itu tidak dinikmati sendiri, tapi berbagi dengan yang membutuhkan.

UBAIDILLAHIR RA’IE, Bangkalan, Jawa Pos Radar Madura

SABTU (4/3) pagi sekitar pukul 09.00 Jawa Pos Radar Madura (JPRM) mengunjungi kediaman pasangan suami istri (pasutri) Umar Zaka dan Anisaturrohmah di Desa Pakong, Kecamatan Modung, Bangkalan. Saat itu keduanya sedang mengawasi karyawan yang sedang bekerja.

Setelah mempersilakan duduk, pasutri tersebut menceritakan perjuangannya memulai bisnis sabun mandi. Bisnis itu dimulai setelah mereka menikah. Awalnya tidak memproduksi sendiri, tapi mendatangkan dari Solo. Kemudian, dijual ke toko-toko di sekitar rumah.

Pada 2014, mereka berinisiatif untuk membuat produk sabun mandi sendiri. Saat itu hanya menggunakan alat seadanya. Meski begitu, produk kosmetik buatannya sudah ber-BPOM. Produk buatannya dipasarkan ke pondok-pondok menggunakan sepeda motor.

Baca Juga :  Program RTLH Tak Sesuai Rencana Awal

Tahun 2016, musibah datang menghampiri. Umar mengalami kecelakaan, tangannya patah. Penjualan pun melalui media sosial (medsos). ”Lebih efektif, jangkauannya pun lebih luas. Sampai sekarang pemasaran tetap melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook,” tuturnya.

Tidak diduga respons pasar atas produknya sangat besar. Saat ini rata-rata pembelinya dari luar daerah. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Makassar, Sumatera, Aceh, Medan, dan Palembang. ”Mereka (pembeli, Red) kulakan produk kosmetik ini untuk dijual kembali,” ujar alumnus UINSA Surabaya itu.

Pria yang juga ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (Stiuda) itu memaparkan, berkat usaha tersebut bisa mempekerjakan warga sekitar. Total ada 17 orang yang dilibatkan dalam produksi sabun tersebut. Yakni, sebelas  perempuan dan enam laki-laki.

Baca Juga :  Berorientasi pada Pengenalan Sejarah dan Kebudayaan

”Untuk ibu-ibu itu bagian pengemasan produk. Sementara untuk yang laki-laki bagian yang memproduksi,” tuturnya.

Umar mendirikan usaha tersebut memang tidak semata-mata untuk memperkaya diri sendiri. Hasil dari usaha itu digunakan untuk membantu yang lain. Yakni, menggratiskan biaya bagi penghafal Al-Qur’an, membiayai pendidikan anak yatim, dan membantu para janda tua. ”Jika usaha pembuatan sabun tersebut semakin besar, akan semakin banyak pula tenaga kerja yang dipekerjakan,” harapnya.

Pihaknya saat ini memiliki peluang untuk ekspor ke Amerika Serikat. Jika kerja sama tersebut berhasil, ke depan pesanan akan semakin meningkat. ”Jika orderan semakin banyak, otomatis membutuhkan tambahan karyawan,” tuturnya.

Hidup di lingkungan pesantren membuat aktivitas keseharian lebih banyak digunakan untuk mengajar. Meski demikian, keduanya tidak pernah mengambil honor dari pesantren. Sebab, mengajar harus ikhlas. (*/han)

Apa yang dilakukan Umar Zaka dan Anisaturrohmah bisa menjadi inspirasi. Mereka berhasil membangun usaha pembuatan sabun mandi dan produk kosmetik lainnya. Seperti body lotion, body scrub, lulur, serum, toner, hair tonic, dan deodorant. Hasil dari bisnis itu tidak dinikmati sendiri, tapi berbagi dengan yang membutuhkan.

UBAIDILLAHIR RA’IE, Bangkalan, Jawa Pos Radar Madura

SABTU (4/3) pagi sekitar pukul 09.00 Jawa Pos Radar Madura (JPRM) mengunjungi kediaman pasangan suami istri (pasutri) Umar Zaka dan Anisaturrohmah di Desa Pakong, Kecamatan Modung, Bangkalan. Saat itu keduanya sedang mengawasi karyawan yang sedang bekerja.


Setelah mempersilakan duduk, pasutri tersebut menceritakan perjuangannya memulai bisnis sabun mandi. Bisnis itu dimulai setelah mereka menikah. Awalnya tidak memproduksi sendiri, tapi mendatangkan dari Solo. Kemudian, dijual ke toko-toko di sekitar rumah.

Pada 2014, mereka berinisiatif untuk membuat produk sabun mandi sendiri. Saat itu hanya menggunakan alat seadanya. Meski begitu, produk kosmetik buatannya sudah ber-BPOM. Produk buatannya dipasarkan ke pondok-pondok menggunakan sepeda motor.

Baca Juga :  BPVP Madura Tidak Masuk Prioritas Kemnaker

Tahun 2016, musibah datang menghampiri. Umar mengalami kecelakaan, tangannya patah. Penjualan pun melalui media sosial (medsos). ”Lebih efektif, jangkauannya pun lebih luas. Sampai sekarang pemasaran tetap melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook,” tuturnya.

Tidak diduga respons pasar atas produknya sangat besar. Saat ini rata-rata pembelinya dari luar daerah. Seperti Kalimantan, Sulawesi, Makassar, Sumatera, Aceh, Medan, dan Palembang. ”Mereka (pembeli, Red) kulakan produk kosmetik ini untuk dijual kembali,” ujar alumnus UINSA Surabaya itu.

- Advertisement -

Pria yang juga ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Darussalam (Stiuda) itu memaparkan, berkat usaha tersebut bisa mempekerjakan warga sekitar. Total ada 17 orang yang dilibatkan dalam produksi sabun tersebut. Yakni, sebelas  perempuan dan enam laki-laki.

Baca Juga :  Tegang, Pembuktian Kualifikasi Lelang Dijaga Polisi

”Untuk ibu-ibu itu bagian pengemasan produk. Sementara untuk yang laki-laki bagian yang memproduksi,” tuturnya.

Umar mendirikan usaha tersebut memang tidak semata-mata untuk memperkaya diri sendiri. Hasil dari usaha itu digunakan untuk membantu yang lain. Yakni, menggratiskan biaya bagi penghafal Al-Qur’an, membiayai pendidikan anak yatim, dan membantu para janda tua. ”Jika usaha pembuatan sabun tersebut semakin besar, akan semakin banyak pula tenaga kerja yang dipekerjakan,” harapnya.

Pihaknya saat ini memiliki peluang untuk ekspor ke Amerika Serikat. Jika kerja sama tersebut berhasil, ke depan pesanan akan semakin meningkat. ”Jika orderan semakin banyak, otomatis membutuhkan tambahan karyawan,” tuturnya.

Hidup di lingkungan pesantren membuat aktivitas keseharian lebih banyak digunakan untuk mengajar. Meski demikian, keduanya tidak pernah mengambil honor dari pesantren. Sebab, mengajar harus ikhlas. (*/han)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/