BANGKALAN – Sejumlah traffic light di Kota Salak terpasang di berbagai titik. Namun, tahun ini dipastikan tidak ada tambahan baru. Alasannya, penambahan traffic light bergantung pada padatnya volume kendaraan.
Kabid Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan Nasrul Fauzi mengatakan, penambahan traffic light tidak ada tahun ini. Sebab, untuk melakukan penambahan traffic light, perlu beberapa pertimbangan dan penyesuaian. ”Salah satunya bergantung padatnya volume kendaraan di jalan pertigaan maupun perempatan,” kata dia kepada Jawa Pos Radar Madura.
Menurut Nasrul, untuk titik yang sudah dipasang traffic light, volume kendaraan berkurang, itu bisa dicabut. Sebab, jika tidak dicabut, biasanya traffic light tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. ”Jika padatnya volume kendaraan di titik itu berkurang, biasanya yang dinyalakan lampu kuningnya saja (flashing),” terangnya.
Nasrul menyebutkan, traffic light yang sudah berkurang kepadatan kendaraan di antaranya pertigaan Jalan Raya Tunjung dan Jalan raya Besel Bangkalan. Traffic light yang ada di jalan tersebut dulu berfungsi mengatur lalu lintas.
”Namun, saat ini volume padatnya kendaraan di sana sudah berubah. Dari arah Jalan Raya Besel sudah berkurang, akhirnya sekarang hanya di-flashing saja,” ucapnya.
Dia menyampaikan, pemasangan traffic light bertujuan mengatur lalu lintas yang padat kendaraan. Tetapi, ketika kepadatan kendaraaan berkurang, dipasangi traffic light jelas terkesan mubazir.
”Makanya agar tidak mubazir, hanya dinyalakan flashingnya saja. Traffic light itu kan mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakan di titik yang padat itu,” jelasnya.
Manakala di jalan tersebut kepadatan kendaraan mulai meningkat, mau tidak mau traffic light, akan difungsikan lagi seperti biasanya. ”Agar berfungsi sebagai mana mestinya jika memang sangat dibutuhkan,” tandasnya. (bai/daf)