BANGKALAN – Robohnya tiga ruang kelas SDN Serabi Timur 2, Kecamatan Modung, mendapat perhatian banyak pihak. Pemerintah didesak memprioritaskan perbaikan sekolah tersebut.
Wakil Bupati Bangkalan Mondir A. Rofii mengaku prihatin. Menurut dia, dinas pendidikan (disdik) segera mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Serabi Timur 2 kembali normal.
Mondir menegaskan, banyak sumber pendanaan yang bisa digunakan untuk memperbaiki ruang kelas yang ambruk. ”Itu kan musibah. Pasti bisa dicarikan anggaran untuk perbaikan. Apalagi menyangkut pendidikan. Jangan sampai diabaikan kondisi seperti ini,” ucapnya kemarin (5/1).
Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Tohir juga ikut prihatin atas kejadian tersebut. Dia mendesak Disdik Bangkalan memberikan solusi. Satu ruang perpustakaan tidak kondusif jika menampung 81 siswa.
”Sudah seharusnya ada reaksi cepat dari dinas terkait. Jangan dibiarkan terlalu lama. Kasihan siswa tidak punya ruang kelas. Segera carikan dana darurat untuk perbaikan,” desaknya.
Kepala SDN Serabi Timur 2 Jumawan menyampaikan, 81 siswa dari kelas I, II dan III harus berdesakan untuk mengikuti KBM di perpustakaan. Sementara 56 siswa kelas IV, V, dan VI masih bisa mengikuti KBM di kelas masing-masing.
Jumawan mengaku tidak punya dana cukup untuk memperbaiki kerusakan ruang kelas sekolahnya. Dia telah melaporkan kondisi tersebut kepada UPT Disdik Kecamatan Modung. ”Sudah kami laporkan. Kami tidak mampu memperbaiki sendiri. Harapannya, ada bantuan anggaran perbaikan,” harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Disdik Bangkalan Bambang Budi Mustika menegaskan, lembaganya berupaya mencarikan suntikan dana untuk perbaikan. ”Kalau masih bisa diubah untuk pengajuan DAK, kami akan ajukan tahun ini. Kalau tidak bisa, selambat-lambatnya tahun depan. Kalau ada dana nanti bisa juga melalui PAK,” ucapnya.