BANGKALAN – Megaproyek jalan kembar menuju Pelabuhan Madura Industrial Seaport City (MISI) di Desa Junganyar, Kecamatan Socah, dibiarkan mangkrak. Kelanjutan pembangunan yang direncanakan menjadi penghubung jalan raya akses Suramadu menuju pelabuhan tersebut buram.
Pantauan Jawa Pos Radar Madura Minggu (4/2), tidak ada aktivitas pengerjaan proyek di sepanjang jalan tersebut. Padahal, tahun-tahun sebelumnya sudah ada pengerjaan tetapi belum tuntas. Pembebasan lahan juga belum menemukan titik terang.
Sekretaris Komisi C DPRD Bangkalan Mat Hari menyayangkan jika proyek jalan kembar menuju pelabuhan MISI tidak dilanjutkan. Sebab, sudah ada beberapa bagian yang dikerjakan.
Dia meminta pemerintah dan pihak terkait tidak diam. Harus melakukan pendekatan kepada masyarakat. Dengan demikia, permasalahan pembebasan lahan segera bisa diselesaikan.
”Itu kan sudah ada yang dikerjakan. Eman-eman kalau tidak dilanjutkan. Proyek tersebut harus dilanjutkan,” kata Mat Hari kemarin.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati Mondir A. Rofii mengatakan, ada beberapa leading sector yang berwenang terhadap proyek jalan kembar menuju pelabuhan MISI. Di antaranya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan. Anehnya, dia mengaku tidak mengetahui berapa persentase tanggung jawab dari lembaga tersebut.
Mondir mengungkapkan, tidak dilanjutkan proyek tersebut lantaran pembebasan lahan masih ada yang belum rampung. Dia berjanji akan intens berkoordiansi dengan BPWS dan Pemprov Jatim. ”Kami akan intens melakukan komunikasi,” janjinya.
Tujuannya, melakukan upaya agar proyek tersebut bisa dilanjutkan. Selain itu, akan terjun langsung ke masyarakat pemilik lahan. ”Kami akan melakukan upaya. Mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan pengerjaannya,” harapnya.