BANGKALAN – Dinas perdagangan (disdag) memprediksi kenaikan harga komoditas akan mengalami lonjakan mulai H-7 Lebaran Idulfitri. Itu terjadi karena permintaan atau kebutuhan masyarakat naik. Sementara stok komoditas di pasaran terbatas.
Mengetahui hal itu, anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur meminta pemerintah segera mengambil langkah antisipatif. Dua pekan sebelum perayaan Idulfitri, pemerintah bisa menstabilkan stok dan harga di pasaran.
”Jangan dianggap kenaikan harga selama Ramadan dan hari raya sudah biasa. Karena masyarakat tentu berharap harga tetap stabil,” desaknya Minggu (3/6).
Menanggapi itu, Kepala Disdag Bangkalan Budi Utomo mengklaim terus melakukan koordinasi terkait stok komoditas dengan sejumlah pihak. Menurutnya, sampai saat ini harga sejumlah komoditas di pasaran masih stabil.
”Daging masih tetap di harga Rp 110 ribu per kilogram. Itu untuk daging lokal. Kalau untuk daging beku berkisar antara Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram,” paparnya.
Selain itu, untuk harga komoditas lainnya seperti telur berkisar Rp 25 ribu. Sementara untuk daging ayam per kilogramnya saat ini berada di harga Rp 40 ribu. ”Terus kami pantau,” kata Budi.
Dia menambahkan, kemungkinan lonjakan harga akan terjadi mulai H-7 Lebaran. Sebab, banyak perantauan yang pulang kampung. Sehingga pemenuhan kebutuhan semakin bertambah. ”Tapi tetap kami usahakan untuk terus stabil,” tukasnya.