BANGKALAN – Rencana pemberian bantuan bagi petani miskin terdampak pandemi masih sebatas wacana. Sampai sekarang, rencana tersebut belum terealisasi. Bahkan, dua instansi terkesan saling lempar.
Kasi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertapahorbun) Bangkalan Imam Syafi’i mengakui bantuan itu belum terealisasi. Saat ini masih tahap pengajuan data.
Data petani miskin terdampak korona disetor ke Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan. Data tersebut diperoleh dari penyuluh pertanian. ”Pencairannya bukan tanggung jawab kami,” katanya kemarin (2/6).
Dispertapahorbun hanya mengusulkan data petani yang dinilai layak mendapat bantuan. Salah satunya, petani yang tidak mampu secara ekonomi. ”Kami mengutamakan yang tidak mampu dan sebagai pekerja buruh,” katanya.
Sementara itu, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Sukardi mengaku tidak mengetahui teknis pencairan bantuan kepada petani. Sebab, Dispertapahorbun Bangkalan memiliki anggaran tersendiri untuk bantuan itu.
”Pertanian punya anggaran tersendiri, sehingga kami cuma mengajukan data agar penerimanya tidak berlipat,” pungkasnya. (hel)