BANGKALAN – Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan Mohni dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Moh. Taufan Zairinsjah memantau pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di dua tempat berbeda kemarin (2/5). Yakni, pilkades di Desa Martajasah, Kecamatan Kota Bangkalan dan Desa Kelbung, Kecamatan Galis.
Wabup Bangkalan Mohni sangat bersyukur pelaksanaan pilkades serentak tahun ini tertib, kondusif, dan aman terkendali. Capaian itu tidak lepas dari peran serta tim pengamanan yang terdiri dari unsur TNI-Polri.
Berdasar pengamatan Wabup, penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam pesta demokrasi tingkat desa tersebut berjalan sesuai harapan pemerintah. Itu terwujud berkat ketegasan dari panitia pelaksana di tingkat desa yang perlu diapresiasi.
”Prokes menjadi syarat utama pelaksanaan pemungutan suara di masing-masing TPS. Kalau ada pemilih yang tidak mengenakan masker, maka menjadi tugas dari panitia untuk memberikan masker,” ucapnya.
Menurutnya, pelaksanaan pilkades tahun ini sangat bagus dan modern. Karena surat suara dilengkapi dengan barcode. Karena itu, pihaknya memastikan tidak akan terjadi kecurangan dan penggelembungan suara. ”Tidak ada kartu pemilih yang dobel, karena itu sudah sesuai dengan panggilan,” tutur mantan kepala Disdik Bangkalan tersebut.
Atas terselenggaranya pilkades yang jujur dan adil itu, dia berharap calon kepala desa terpilih dapat mengemban amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab. Dia berharap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang tercipta sebelum pilkades, tetap terwujud setelah pilkades usai.
Mohni menambahkan, monitoring yang dilakukannya terasa sangat spesial karena didampingi Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pamekasan Achmad Faisol. Bahkan, Pamekasan ingin belajar tentang konsep pelaksanaan pilkades pada masa pandemi Covid-19. ”Pamekasan juga akan melaksanakan pilkades, jadi belajar ke Bangkalan,” tuturnya.
Sementara itu, Sekkab Bangkalan Moh. Taufan Zairinsjah mengatakan, dalam kontestasi politik, kalah menang adalah hal yang biasa. Sebab, semuanya bergantung dari aspirasi masyarakat. Karena itu, dia berharap yang menang dapat merangkul calon yang kalah. ”Yang menang dan yang kalah harus rukun kembali,” harapnya.
Dikonfirmasi di tempat terpisah, Plt Kepala DPMD Pamekasan Achmad Faisol mengungkapkan, di Madura, yang kali pertama melaksanakan pilkades serentak dalam situasi pandemi adalah Bangkalan. Karena itu, dia harus belajar banyak ke Pemkab Bangkalan sebelum melaksanakan pilkades di Kota Gerbang Salam. ”Penerapan prokes di TPS yang kami datangi sangat bagus. Ini perlu kami contoh,” tuturnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkalan Agus Zein menambahkan, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pilkades tahun ini sangat bagus. Apalagi pelaksanaannya dilakukan dengan menerapkan prokes. ”Masyarakat yang mencoblos mematuhi prokes. Harapan kami, masyarakat terus konsisten menerapkan prokes,” imbuhnya.
Kedewasaan dalam berdemokrasi ditunjukkan masyarakat Bangkalan pada pilkades tahun ini. Sebab, pesta demokrasi tingkat desa berjalan sesuai harapan pemerintah. Yakni, terselengara dengan aman dan konsusif. ”Yang menang harus mengakomodasi yang kalah,” tandasnya. (jup/par)