BANGKALAN – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan menggelar wisuda XXXIV di Gedung Serbaguna Rato Ebuh Kamis (2/12). Wisuda tersebut menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan dibagi menjadi dua sesi.
Ketua STKIP PGRI Bangkalan Dr. Didik Hermanto, S.T., M.P. menyampaikan, ada 242 mahasiswa yang diwisuda. Perinciannya, 122 pada sesi pertama dan 120 di sesi kedua. Mereka dari tujuh program studi di lembaganya. Yakni, prodi pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), ekonomi, bahasa Inggris, pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), matematika, dan olahraga.
Pihaknya berharap wisudawan dapat berperan aktif menjawab tantangan pendidikan di wilayahnya sesuai dengan kapasitas dan keilmuan masing-masing. Tanpa memperhitungkan apa yang akan didapat dari peran aktifnya dalam mengimplementasikan ilmunya. ”Jadikanlah ilmu yang didapat terus berkembang dan bermanfaat. Maka secara otomatis lulusan STKIP PGRI Bangkalan akan berkonstribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelasnya.
Tingkat kesadaran masyarakat akan pendidikan di Madura, khususnya di Kabupaten Bangkalan, masih tergolong rendah. Pihaknya optimistis lulusan STKIP PGRI yang baru diwisuda itu dapat memberikan penyadaran dan menjawab tantangan yang harus dihadapi di tengah-tengah masyarakat.
Didik yakin, lulusan STKIP PGRI Bangkalan dapat bersaing dengan alumni dari perguruan tinggi (PT) negeri dan swasta lainnya. Buktinya, 80 persen sekolah yang menjadi lokus praktik pengalaman lapangan (PPL) mahasiswa STKIP PGRI menyampaikan puas terhadap mutu pendidikan mahasiswa di lembaganya. ”PPL 80 persen sekolah menilai mahasiswa kami tidak kalah dengan PT negeri. Itu artinya kami bisa bersaing,” sambungnya.
Pihaknya juga berharap, ratusan mahasiswa yang telah diwisuda dapat segera bekerja. Hal itu menjadi salah satu indikator dalam penilaian akreditasi. ”Lulusan yang bekerja sesuai dengan bidang pendidikan dapat memengaruhi pencapaian akreditasi,” tandasnya. (jup/onk)