BANGKALAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan terus melakukan pelacakan terhadap pasien positif Covid-19 ke-40 dan 41. Hasilnya, baru pasien berinisial MRP, 26, yang diketahui keberadaannya. Sementara, pasien berinisial ES, 75, warga Kelurahan Pejagan, nihil.
Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo mengutarakan, pasien positif Covid-19 yang belum terlacak keberadaannya hingga sekarang tinggal ES, pasien ke-41. Petugas sudah mengantongi nomor telepon ES. Namun, dihubungi berkali-kali, tidak ada respons.
”Kami sudah punya nomor kontaknya, tapi tidak diangkat-angkat. Pasien ke-41 yang belum ketemu,” ungkap Yoyok–pangilan akrab Sudiyo– kemarin (1/6).
Pihaknya sudah melakukan tracing sesuai alamat rumahnya. Namun, petugas yang datang ke sana tidak menemukan seorang pun di dalam rumah tersebut. ”Rumahnya kosong. Kami berharap pasien ke-41 lebih kooperatif. Bersedia dirawat dan dibawa ke ruang isolasi supaya tidak banyak yang terpapar,” pinta mantan Kepala puskesmas Blega itu
Adapun pasien ke-40 berinisial MRP sudah diketahui. Yang bersangkutan tengah menjalani isolasi di RSUD dr Mohamad Soewandhie, Surabaya.
”Pasien ke-40 itu seorang dokter di rumah sakit Soewandhie. Aman, karena dia sudah diisolasi,” terangnya.
Mengapa pasien ke-40 tak kunjung diketahui keberadaannya? Menurut Yoyok, yang bersangkutan sudah pindah ke Perumahan Nilam. Tidak lagi di Perumahan Permata di Kelurahan Mlajah.
”Benar sudah pindah ke Perumahan Nilam. Makanya, kami cukup kesulitan untuk melacak,” ujarnya.
Sekadar informasi, pasien positif ke-33 berinisial E yang beralamat di Jalan KH. Moh. Kholil sudah dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19 di Surabaya. Sedangkan suaminya (pasien ke-34) yang juga positif masih dirawat di RS Premier Surabaya.
”Pasien ke-33 dimakamkan dengan cara Covid-19. Sebelumnya kami tidak tahu karena rumahnya di Demangan kosong,” tandasnya.