SURABAYA – Memasuki tahun politik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan akan menggencarkan gerakan nasional revolusi mental secara masif. Upaya tersebut dilakukan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) 12/2016. Harapannya, dapat mendukung pelaksanaan pemilu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkalan Agus Sugianto Zein mengatakan, ada banyak dinamika yang terjadi saat Pemilu 2014 dan 2019. Di antaranya, polarisasi masyarakat dan antargolongan. Karena itu, potensi kejadian-kejadian semacam itu harus diminimalkan.
”Sebagai bangsa, kita harus mempersiapkan diri menghadapi pemilu yang akan datang supaya pemilu benar-benar berlangsung dengan baik,” katanya setelah mengikuti acara cangkrukan bersama Menko Polhukam di Ballroom Hotel Westin Surabaya kemarin (28/2).
Menurut dia, salah satu langkah antisipasi yang akan dilakukan yakni menggencarkan revolusi mental. Tujuannya, agar pada momen tahun politik seperti sekarang masyarakat lebih tertib mengaktualisasikan pemilikiran di ruang publik. ”Terutama di media sosial,” ujarnya.
Pria berkacamata itu menjelaskan, ada tiga bagian penting dalam revolusi mental. Di antaranya, integritas, gotong royong, dan etos kerja. ”Gerakan nasional revolusi mental dimulai dari penyelenggara publik agar dapat diikuti masyarakat,” katanya.
Namun, lanjut Agus, gerakan nasional revolusi mental juga harus didukung oleh tokoh masyarakat. Karena itu, dalam kegiatan cangkrukan bersama Menko Polhukam juga melibatkan tokoh agama yang memang bisa menjadi patron masyarakat. ”Harapannya, agar pemerintah, para tokoh agama, dan usur keamanan dari TNI dan Polri bisa bersama-sama menggelorakan gerakan nasional revolusi mental,” katanya. (jup/daf)