BANGKALAN – Peran madrasah dalam mencerdaskan generasi bangsa sangat besar. Meski demikian, kesejahteraan tenaga pendidik sangat memprihatinkan. Perhatian pemerintah daerah selama ini juga tidak maksimal.
Honor yang diterima guru madrasah sangat kecil, yakni di bawah Rp 200 ribu. Bahkan, ada yang tidak dibayar rutin setiap bulan. Untuk membantu mereka, Pengurus Perkumpulan Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI) Jawa Timur bersama Jawa Pos Radar Madura (JPRM) menggagas program Madura Peduli.
Madura Peduli diuncurkan di kantor JPRM pusat kemarin (30/1). Penanggung jawab Madura Peduli Moh. Ali Muhsin menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan respons terhadap kondisi kesejahteraan guru madrasah yang belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah.
Dengan program tersebut, diharapkan bisa membantu meningkatan kesejahteraan guru madrasah di Pulau Garam. ”Ini sebagai wujud kepedulian Jawa Pos Radar Madura dan PGMNI Jatim terhadap dunia pendidikan, khususnya kepada guru madrasah,” ujarnya.
Pria yang saat ini menjabat speciality manager JPRM tersebut menjelaskan, melalui program Madura Peduli, pihaknya akan turun ke madrasah-madrasah untuk memberikan bantuan. Tentu, para penerima akan melalui tahap seleksi.
Ketum PGMNI Jatim tersebut menerangkan, program Madura Peduli diyakini sangat bermanfaat bagi guru madrasah. Sebab, selama ini kesejahteraan guru madrasah kurang diperhatikan. ”Jadi, program ini bertujuan sebagai bentuk apresiasi kami kepada guru madrasah,” tuturnya.
Muhsin juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program ini sebagai donatur. Kemudian, sumbangan donatur akan disalurkan kepada guru madrasah yang berhak. ”Mari kita berpartisipasi dan memikirkan kesejahteraan guru madrasah,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur JPRM Abdul Aziz menyatakan, perusahaan yang dipimpinnya selama ini memang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan. Sebagai aksi nyata, pihaknya menggandeng PGMNI Jatim dalam program Madura Peduli. ”Kami juga prihatin dengan kondisi kesejahteraan guru madin,” ujarnya.
JPRM juga menyiapkan anggaran untuk guru-guru madrasah yang layak. Harapannya, dapat menyuntik motivasi mereka agar semakin aktif mendidik santri. ”Mari kita bersama-sama untuk peduli kepada guru madrasah,” tukasnya. (sin/han)