BANGKALAN – Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumber Pocong Bangkalan bertambah. Hingga saat ini tercatat sudah mencapai 21 ribu. Namun, banyak juga pelanggan yang tidak melakukan pembayaran secara tertib.
Direktur PDAM Bangkalan Andang Pradana mengungkapkan, pelanggan di kota berkisar 13 ribu. Perlu kerja ekstra dalam memberikan pelayanan, termasuk mengenai pembayaran. ”Tidak tertagih dan menjadi piutang aktif Rp 600 jutaan,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Madura.
Andang menyampaikan, pelanggan tidak membayar karena banyak faktor. Di antaranya, memang karena sengaja. Juga, terdapat rumah yang tidak berpenghuni. ”Ada yang tidak berkesempatan. Tapi, ada rumah kosong setelah kami datangi,” katanya.
Karena itu, tunggakan pelanggan hingga sekarang mencapai ratusan juta. Namun, tahun ini optimistis bisa tertagih. Pihaknya sudah membentuk tim penagihan yang siap door to door ke rumah pelanggan. ”Kami juga bekerja sama dengan pihak kejaksaan,” terangnya.
Ke depan, pihaknya akan serius dalam melakukan penagihan kepada pelanggan yang menunggak. Berdasar SOP PDAM, paling lambat pelanggan tidak bayar tiga bulan. Namun, hingga enam bulan tidak ada iktikad baik, mau tidak mau harus diputus.
”Selama ini kami tetap melakukan pendekatan. Tidak langsung diputus,” sebutnya.
Jauh sebelum diputus, pihaknya berkirim surat terlebih dahulu. Baru ketika tidak ada respons baik, tindakan tegas itu dilakukan. ”Ada pelanggan yang nunggak sampai satu tahun. Kami surati dulu, baru diputus,” tegasnya.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan Muchlis Assuryani menyatakan, pelanggan yang tidak tertib membayar harus ditindak sesuai mekanisme. Namun, pelayanan harus ditingkatkan. ”Itu harus diutamakan supaya pelanggan tidak kecewa,” tandasnya.